Langsung ke konten utama

Proses Pengambilan Keputusan

Manajer pada semua tingkatan dan semua area di organisasi pasti akan mengambil keputusan. Artinya, mereka membuat pilihan atas sesuatu. Walaupun pengambilan keputusan sering kali digambarkan sebagai memilih di antara alternatif, pandangan tersebut terlalu menyederhanakan. Mengapa? Karena pengambilan keputusan adalah (dan seharusnya merupakan) sebuah proses, bukan hanya tindakan sederhana memilih yang alternatif.

Langkah-langkah mengambil keputusan

Mengidentifikasi suatu masalah
Setiap keputusan  diawali dengan masalah, yaitu perbedaaan antara kondisi yang ada dan yang diinginkan. Bagaimana manajer mengidentifikasi masalah? Dalam dunia nyata, sebagian besar masalah datang tanpa permisi. Manajer harus berhati-hati agar tidak bingung antara masalah dengan gejala masalah. Mengidentifikasi masalah secara efektif sangatlah penting, tapi tidak mudah.

Mengidentifikasi kriteria keputusan
Setelah step mengidentifikasi masalah, maka seorang manajer harus mengidentfikasi kriteria keputusan. Setiap pengambilan keputusan mempunyai kriteria yang memandu keputusannya, walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit.

Mengalokasikan bobot pada kriteria
Jika kriteria yang tidka relevan tdak sama arti pentingnya, pengambil keputusan harus memberi bobot pada masing-masing kriteria agar dapat memberinya prioritas yang tepat dalam membuat keputusan. Cara sederhana adalah memberi bobot pada kriteria yang paling penting dan kemudian memberikan bobot pada kriteria yang lain.

Mengembangkan alternatif
Dalam mengambil keputusan, menyusun daftar alternatif merupakan suatu keharusan. Pada titik ini, alternatif hanya didaftar, tidak dievaluasi.

Menganalisis alternatif
Setelah alternatif diidentifikasi, pengambil keputusan harus mengevaluasi setiap kemungkinan. Ada saat di mana pengambil keputusan mungkin tidak perlu melakukan langkah-langkah ini. Jika suatu alternatif memiliki skor tertinggi pada setiap kriteria, dapat dipertimbangkan bahwa alternatif sudah menjadi pilihan utama yang bisa saja diambil.

Memilih sebuah alternatif
Setelah kita sudah menganalisa alternatif tersebut maka kita siap untuk menggunakannya.

Mengimplementasikan alternatif
Pada langkah ini, kita dapat menerapkan keputusan ke dalam tindakan dengan memberlakukan kepada mereka yang terpengaruh dan membuat mereka berkomitmen terhadapnya.

Mengevaluasi efektivitas keputusan
Langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan melibatkan evaluasi hasil keputusan untuk melihat apakah masalah terpecahakan atau tidak.


Referensi:
Stephen P. Robbins, Mary Coulter, MANAJEMEN Jilid I:E13, 2016

Postingan populer dari blog ini

Manajer Mengambil Keputusan

Mengambil Keputusan: Rasionalitas Dapat diasumsikan bahwa manajer akan menggunakan pengambilan keputusan rasional, bahwa mereka akan membuat pilihan yang logis dan konsisten untuk memaksimalkan nilai. Asumsi Rasionalitas -    Pengambilan keputusan rasional, jenis pengambilan keputusan di mana pilihan bersifat logis dan konsisten serta memaksimalkan nilai. Pengambil keputusan rasional akan sangat objektif dan logis. Masalah yang dihadapi akan menjadi jernih dan tidak mendua, serta pembuat kepututsan akan mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik serta mengetahui semua alternatif yang mungkin dan beserta konsekuensinya. Pengambilan keputusan yang rasional akan secara konsisten menghasilkan pemilihan alternatif yang memaksimalkan kemungkinan tercapainya tujuan tersebut. Asumsi ni berlaku pada semua keputusan (personal/manajerial). Pengambilan Keputusan: Rasionalitas Terikat Pengambilan keputusan yang rasional tentapi terbatas (terikat) oleh kemampuan individu un...

Natal ...

Sebagai pengantar mungkin yang ingin saya katakan bahwa artikel ini dibuat beberapa hari setelah hari Natal.  Seperti yang kita ketahui bahwa Natal itu identik dengan nuansa yang bisa dikatakan tenang, damai, penuh sukacita, banyak pohon yang dihiasi dengan hiasaan dan orang Manado biasa menyebutnya pohon terang.